Makalah : Media Pembelajaran
METODE
PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Mata Kuliah
Media
Pembelajaran Pada Semester VI Program Studi Manejemen Pendidikan Islam.
Disusun
Oleh
VAIN
HADRAMI HAMID
SRI
NIRMAWANTI
JURUSAN
TARBIYAH/MPI
ISTITUSI
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
swt dan Shalawat kepada Rasulullah saw, karena makalah untuk mata kuliah Media Pembelajaran ini dapat
terselesaikan.
Namun, karena kami yang
menyusun makalah ini adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, maka
mungkin makalah ini banyak kekurangan ataupun kesalahan baik dalam segi
penulisan maupun penyusunannya, hingga membuat makalah ini kurang sempurna,
kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Namun, kami berharap makalah ini dapat
memperluas dan menambah wawasan anda tentang media dan metode pembelajaran.
Mudah-mudahan Ibu Dosen
pembimbing dan teman-teman sekalian dapat menerima dan mendapat ilmu dari
makalah ini, kritik dan saran anda sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah kami.
Demikian, semoga bermanfaat.
Kendari, 27-04-2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang..................................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
pengertian Metode Drill....................................................................................... 2
B.
Macam-macam Metode Drill............................................................................... 3
C.
Karakteristik Metode Drill...................................................................................
4
D.
Langkah-langkah
Metode Drill............................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 8
B.
Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metode mengajar adalah cara guru
memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran
berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena
itu, peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai
kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain
terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini
guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan
sebagai penerima atau yang dibimbing. Oleh karenanya metode
mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa
dan sesuai dengan kondisi pembelajaran.
Metode pengajaran yaitu, suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar
tidak dapat diabaikan. Karena metode mengajar tersebut turut menentukan
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang
integral dalam suatu system pengajaran.
Dari definisi metode mengajar, maka
metode drill and practice adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi
dari apa yang dipelajari.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka kita
dapat mengambil suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian Metode Drill (latihan siap ) ?
2.
Apa
saja Macam-macam Metode Drill (latihan siap)?
3.
Bagaimana
Karakteristik Metode Drill (latihan siap)?
4.
Bagaimana Langkah-langkah Metode Drill (latihan
siap)?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Drill
Pembahasan metode drill sebagai bahan kajian inti dari
penulisan, perlu diperjelas bahwa metode itu sendiri merupakan cara yang
digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses
belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap mengajar memiliki karakteristik
yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman belajar siswa tetapi satu dengan
yang lain saling menunjang.
Teknis pelaksanaan metode dalam
pembelajaran menurut Samsul Nizar
menyebutkan, sebagai berikut:
a.
Sesuatu prosedur yang dipakai untuk
mencapai suatu tujuan.
b.
Sesuatu teknik mengetahui yang dipakai
dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tertentu.
c.
Suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan
dari suatu prosedur.
Metode adalah prosedur tertentu yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Proses yang harus dilakukan merupakan rangkaian stimulasi yang
tersistem dalam satu bingkai aktifitas pembelajaran. Keterkaitan terpadu empat
komponen dasar pembelajaran siswa, pengajar, bahan belajar dan metode akan
dapat mengantar pada tujuan pendidikan yang diinginkan. Suatu metode tidak
hanya akan mampu mengantarkan pada ketercapaian satu tujuan namun bisa
mempunyai fungsi ganda atau dobel. Ketercapaian hasil dengan prestasi yang
meningkat juga pengalaman anak didik dan guru bisa menjadi sasaran sampingan
dari penggunaan suatu metode.
Dalam proses pembelajaran bermacam komponen membentuk sistem
pergerakan untuk mencapai perubahan, bermacam komponen menjadi sinergis apabila
satu sama lain mendukung dan berkolaboratif secara aktif. Hambatan disalah satu
komponen bisa menyebabkan adanya gangguan sehingga pembelajaran tidak berjalan
efektif. Sumitro menyatakan Interaksi aktif antar komponen pembelajaran dapat
digambarkan sebagai berikut, salah satunya dalam penggunaan metode drill yakni
Interaksi antar Komponen Pembelajaran.
Pemilihan metode yang tepat dalam membelajarkan suatu materi
akan menjadikan suatu proses pembelajaran menjadi efektif, tujuan pembelajaran
menjadi lebih mudah tercapai. Demikian pula memilih metode drill di sini
menjadi tepat dan efektif jika suatu tujuan dan kompetensi pembelajaran telah
diketahui. Pengertian metode drill itu sendiri dari segi kebahasaan adalah
metode latihan atau metode “training” yang merupakan suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Mananamkan kebiasaan yang benar pada anak dengan usia yang
belia tidak mudah. Pengulangan, penekanan, evaluasi harus sering dilakukan
sebab anak terutama anak usia sekolah dasar memiliki dunia sendiri yang
mengasikkan bagi mereka. Aktifitas motorik yang tinggi menjadikan aktifitas
kognitif akademis dapat tertekan, terlupakan, menanamkan kepedulian, motivasi,
dan tekad untuk mempunyai kebiasaan yang benar perlu dilakukan secara kontinyu,
dengan sistematika proses yang panjang, konsisten dan berulang.
Metode latihan sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang telah nyata diterima. Selain itu metode juga dapat
digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempurnaan dan
keterampilan latihan tentang sesuatu yang dipelajari. Dengan melakukan secara
praktis pengetahuan tersebut dapat disempurnakan dan dikembangkan. Dengan
demikian metode latihan bukan hanya sekedar melaksanakan latihan secara membabi
buta, bukan hanya asal mengulang, tetapi melaksanakan latihan dengan pengertian
yang mempunyai tujuan tertentu.
Metode drill/ latihan siap ialah suatu metode dalam pendidikan
dan pengajaran dengan cara melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah
diberikan. Metode ini berasal dari metode pengajaran Herbart, yaitu metode
assosiasi dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan untuk memperkuat tanggapan
pelajaran pada siswa. Pelaksanaannya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai
mata pelajaran dan kecakapan, sehingga menimbulkan verbalisme pengetahuan
siswa, kebiasaan menghafal secara mekanis tanpa pengertian.
B.
Macam-Macam
Metode Drill
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam
berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
a.
Teknik
Inquiry (kerja kelompok)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak
didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas
yang diberikan.
b.
Teknik
Discovery (penemuan)
Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan
mental melalui tukar pendapat, diskusi.
c.
Teknik
Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon
guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai
tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d.
Teknik
Modul Belajar
Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket
belajar berdasarkan performan (kompetensi).
e. Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar
sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
C.
Karakteristik
Metode Drill (Latihan Siap)
Secara umum pembelajaran dengan metode latihan siap (drill)
biasanya digunakan agar :
a.
Siswa
memperoleh kecakapan motorik, seperti mengulas, menghafal, membuat alat-alat,
menggunakan alat/mesin, permainan, dan atletik.
b.
Siswa
memperoleh kecakapan mental, seperti melakukan perkalian, menjumlah, mengenal
tanda-tanda/ simbol, dsb.
c.
Assosiasi
yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunan simbol,
membaca peta, dsb.
d.
Dalam
mengajarkan kecakapan, dengan metode latihan siap guru harus mengetahui sifat
kecakapan itu sendiri, seperti,kecakapan sebagai penyempurnaan dari suatu arti
dan bukan sebagai hasil proses mekanis semata-mata. Kecakapan tersebut
dikatakan tidak benar, bila hanya menentukan suatu hal yang rutin yang dapat
dicapai dengan pengulangan yang tidak menggunakan pikiran, sebab kenyataan
bertindak atau berbuat harus sesuai dengan situasi dan kondisi.
Metode
drill/ latihan siap tepat digunakan:
1. Apabila pelajaran dimaksudkan untuk
pelajaran yang sudah diberikan atau yang sedang berlangsung.
2. Apabila pelajaran dimaksudkan untuk
melatih keterampilan siswa dalam mengerjakan sesuatu dan melatih siswa untuk
berfikir cepat.
3. Metode ini digunakan untuk
memperkuat daya tanggapan siswa terhadap pelajaran.
Beberapa keuntungan dalam pemanfaatan metode drill adalah
sebagai berikut:
1. Dalam waktu yang relatif singkat,
siswa dapat dengan cepat memperoleh penguasaan dan keterampilan yang
diharapkan.
2. Dapat menanamkan pada siswa
kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
3. Siswa akan memperoleh ketangkasan
dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
4. Guru lebih mudah mengontrol dan
dapat membedakan antara siswa yang disiplin dan yang kurang memperhatikan saat
berlangsungnya pengajaran.
5. Bahan pelajaran yang diberikan dalam
suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingat siswa,
karena seluruh fikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang
dilatihkan.
6. Siswa akan dapat menggunakan daya
pikirnya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka siswa
akan menjadi lebih teratur dan teliti.
Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta
langsung dari guru, memungkinkan siswa untuk melakukan perbaikan kesalahan saat
itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar, di samping itu juga siswa
langsung mengetahui prestasinya.
Di samping keuntungan yang ada, ada beberapa kelemahan dalam
metode ini, antara lain:
1. Dapat menghambat inisiatif siswa, di
mana inisiatif dan minat siswa yang berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu
penyimpangan dan pelanggaran dalam pengajaran yang diberikan.
2. Kurang memperhatikan penyesuaiannya
dengan lingkungan.
3. Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang
kaku dan dalam memberikan stimulus siswa dibiasakan bertindak otomatis.
4. Dapat menimbulkan verbalisme.
5. Latihan yang dilakukan di bawah
pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.
6. Latihan yang terlampau berat dapat
menimbulkan perasaan benci dalam diri siswa, baik terhadap pelajaran maupun
terhadap guru.
Kelemahan-kelemahan di atas dapat diatasi dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Guru mengarahkan siswa untuk
memberikan respons yang maksimal dan reaksi yang tepat.
2. Jika terdapat kesulitan pada siswa
saat merespons, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang
menimbulkan kesulitan tersebut.
3. Berikanlah segera
penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang betul maupun yang
salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi kemajuan dari
latihannya.
4. Usahakan siswa memiliki ketepatan
merespons kemudian kecepatan merespon.
5. Istilah-istilah baik berupa
kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya
dimengerti oleh siswa.
D.
Langkah-langkah
Metode Drill (Latihan Siap)
Langkah-langkah penerapannya metode drill di kelas, latihan
dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar, baik secara lisan maupun secara
tulisan, dalam bentuk mental maupun fisik. Meskipun metode ini dapat digunakan
dalam berbagai kegiatan belajar, tidaklah berarti bahwa setiap metode ini harus
dipakai dalam semua aktifitas pembelajaran. Pengggunaan metode ini tergantung
pada keperluan-keperluan khusus, seperti pembiasaan mengerjakan sholat, membaca
al-Qur’an, dan sejenisnya.
Sebelum melaksanakan metode drill, guru harus
mempertimbangkan tentang sejauhmana kesiapan guru, siswa dan pendukung lainnya
yang terlibat dalam penerapan metode ini.
a.
Tahap
Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain
:
1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai
oleh siswa
2. Tentukan dengan jelas keterampilan
secara spesifik dan berurutan
3. Tentukan rangkaian gerakan atau
langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan
4. Lakukan kegiatan pradrill sebelum
menerapkan metode ini secara penuh
b. Tahap Pelaksanaan
1. Langkah pembukaan
Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu
dilaksanakan oleh guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai,
bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan.
2. Langkah pelaksanaan
a. Memulai latihan dengan hal-hal yang
sederhana dulu
b. Ciptakan suasana yang
menyenangkan/menyejukkan
c. Yakinkan bahwa semua siswa tertarik
untuk ikut
d. Berikan kesempatan \kepada siswa untuk
terus berlatih
3.
Langkah mengakhiri
Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus
memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.
c.
Penutup
·
Melaksanakan
perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh siswa.
·
Memberikan
latihan penenangan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode drill merupakan metode
pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
Macam-macam metode drill
1. Teknik Inquiry (kerja kelompok)
2. Teknik Discovery (penemuan)
3. Teknik Micro Teaching
4. Teknik Modul Belajar
5. Teknik Belajar Mandiri
Berikut karakteristik metode drill:
1. Siswa memperoleh kecakapan motorik,
seperti mengulas, menghafal, membuat alat-alat,
2. Siswa memperoleh kecakapan mental,
seperti melakukan perkalian, menjumlah, mengenal tanda-tanda/ simbol, dsb.
3. Assosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunan simbol, membaca peta, dsb.
Langkah-langkah metode drill yakni sebagai berikut:
a.
Tahap
Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain
:
·
Rumuskan
tujuan yang harus dicapai oleh siswa
·
Tentukan
dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
·
Tentukan
rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari
kesalahan
·
Lakukan
kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
b.
Tahap
Pelaksanaan
1.
Langkah
pembukaan
Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu
dilaksanakan oleh guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai,
bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan.
2.
Langkah
pelaksanaan
Memulai
latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
·
Ciptakan
suasana yang menyenangkan/menyejukkan
·
Yakinkan
bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
·
Berikan
kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih
3.
Langkah
mengakhiri
Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus
memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.
c.
Tahap
Penutup
·
Melaksanakan
perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh siswa.
·
Memberikan
latihan penenangan.
B.
Saran
Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih kelemahan
sehingga dalam hal ini penulis sanngat membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dalam semua pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Zuhairini
& Abdul Ghofur, dkk. Methodik Pendidikan Agama. Surabaya: Usana
Offset Printing 1983.
Nasih,
Ahmad Munjuin, dkk. Metode & teknik Pembelajaran PAI. Bandung:
Refika Aditama, 2009.
Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran
Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
mohon maaf mau tanya, itu untuk langkah-langkah metode drill nya ada di buku yg mana ya dan ada di halaman berapa teorinya ? terimakasih
BalasHapus